Pidato SBY Menyambut Maulid Nabi 2 Februari 2012 |
Untuk memeriahkan hari kelahiran Nabi Agung Nabi Muhammad SAW, presiden Susilo Bambang Yudhoyono berpidato dalam acara Maulid Nabi di Istana Negara tanggal 6 Februari 2012 kemarin. Dalam pesannya, SBY mengingatkan umat muslim untuk meningkatkan toleransi dan menjauhi fitnah.
Dalam acara tersebut juga dihadiri oleh mentri-mentri kabinet bersatu jilid II dan perwakilan Negara-negara sahabat. Dengan penceramah rektor IAIN Imam Bonjol, Padang, Provinsi Sumatera Barat Prof Dr. Makmur Syarif.
Dalam sambutannya, bahkan SBY sebagai kepala negara Indonesia, kembali mengingatkan pentingnya umat untuk mencontoh Nabi Muhammad . Terutama dalam memimpin sebuah masyarakat majemuk. Sudah sepantasnya Nabi Agung Muhammad SAW patut dijadikan contoh,dalam segala aspek kehidupan ,termasuk dalam urusan kepemimpinan.
Berikut sedikit cuplikan dari pidato yang disampaikan oleh bapak SBY : "Islam menjunjung tinggi nilai-nilai universal, seperti keadilan, keadaban, kesantunan, dan toleransi. Islam menjunjung tinggi pengakuan dan penghormatan sesama warga bangsa tanpa mem-bedakan ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, suku, serta posisi politik," . SBY juga mengajak agar bangsa Indonesia kembali menunjukkan jati diri dan akhlak yang mulia. Silang pendapat yang mengutamakan ego harus diredam. Seperti yang yang kita dapatkan dari pelajaran PKn di sekolahan, bahwa kita seharusnya mendahulukan kepentingan umum dibanding kepentingan pribadi. Kepentingan bersama harus diutamakan.
"Mari kita jauhkan iri, dengki, dan fitnah. Sebaliknya, mari kita bergandengan tangan, rukun dan bersatu," Lanjut bapak SBY. Memang benar adanya. Jika kita bisa menjauhkan penyakit hati dari diri kita, seperti yang diperintahkan oleh Nabi Muhammad, dan kita jauhi perpecahan untuk bersatu dan saling menolong, niscaya tidak ada kesengsaraan di Negara kita tercinta ini. Seperti yang disemboyankan pada lambang Garuda Pancasila, Bhineka Tunggal Ika . Berbeda-beta tetapi tetap satu juga.
Kepala Negara juga mengimbau masyarakat agar tidak bertindak sewenang-wenang dalam menangani perbedaan. Hak orang lain harus dihormati, apa pun ras, suku atau agamanya. Jangan biarkan ada suatu hal pun yang dapat memecah belah kita.
"Di beberapa kesempatan sering saya sampaikan, bahwa banyak yang salah mengerti tentang ajaran Islam. Kesalahan pengertian ini bukan hanya dari kalangan yang tidak beragama Islam, tetapi juga oleh sebagian umat Islam sendiri," jelasnya lebih lanjut. Itulah sedikit cuplikan pidato dari bpk. SBY dalam acara memeriahkan Maulid Nabi kemarin. Kalau tidak salah, pidatonya juga disiarkan di TV (TVRI) . Tapi penulis sendiri yakin kalau sebagian besar dari Antum jarang yang suka menyimak berita di TVRI. Seringnya nonton Sinetron-sinetron atau film-film box-office yang lebih seru. Iyaa Kaann?? HHaahaa. .Akhir kata, Wassalamualaikum Wr .Wb.
Posting Komentar
Blog ini jelek tapi komentarnya bagus